Entah mengapa aku tahu
kalau belok di sini
'kan ada dirimu
Dari arah sinar mentari
akhirnya ku merasa
kamu semakin dekat
Karena cintaku sungguhan
ada hal tak masuk akal
Kebetulan terus berulang
itu pasti pertanda takdir
Suka sekali! (Suka sekali!)
Suka sekali! (Suka sekali)
Suka sekali! (wowowowowowo)
Ku tak bisa (ku tak bisa)
lihat yang lain (lihat yang lain)
selain kamu (wowowowowowo)
Aku mencari jawaban
masa depan semenjak kita bertemu
Suka sekali! (Suka sekali!)
Suka sekali! (Suka sekali)
Suka sekali! (wowowowowowo)
Dadaku ini (dadaku ini)
terasa sedih (terasa sedih)
dan amat sakit (wowowowowowo)
Walaupun ingin menyerah
selalu suka kembali
Refrain yang penuh harapan
Dengan cara yang sangat kaku
Kau berlalu pergi dan sambil berbicara
Padahal kesempatan bagus
dengan begitu saja
itu sudah cukup
Teman ya teman
pun tidak akan bisa lebih dari sekarang
tetapi kebetulan pasti akan terus berulang
Hanya dirimu (hanya dirimu)
Hanya dirimu (hanya dirimu)
Hanya dirimu (wowowowowowo)
Yang di dalam (yang di dalam)
hati yang tenang (hati yang tenang)
terus mengguncang (wowowowowowo)
walau menutup mata pun
Senyum darimu itu tak bisa pergi
Hanya dirimu (hanya dirimu)
Hanya dirimu (hanya dirimu)
Hanya dirimu (wowowowowowo)
Berarti bagi (berarti bagi)
diriku ini (diriku ini)
Aku pun sadar (wowowowowowo)
Walaupun ingin kutahan
Selalu teringat lagi
Refrain yang penuh harapan
Suka sekali!
Suka sekali!
Suka sekali!
Ku tak bisa
lihat yang lain
selain kamu
Ku tahu bahwa memohon
seperti apapun juga takkan terkabul
Hanya dirimu (hanya dirimu)
Hanya dirimu (hanya dirimu)
Hanya dirimu (wowowowowowo)
Cukup menjadi (cukup menjadi)
bunga yang tidak (bunga yang tidak)
menyadariku (wowowowowowo)
Setiap kali ku bernapas
Menjadi suka lagi
Refrain yang tidak berujung
Menjadi suka
Refrain yang penuh harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar